(Sumber: Batu granit)
1. Pengertian
Batu Granit
Granit adalah batuan terobosan yang terjadi
melalui proses pembekuan magma di permukaan bumi dengan temperatur yang stabil.
Batu granit memiliki sifat asam, berbutir kasar hinggga sedang, serta bewarna
terang keabuan, kecoklatan, dan kemerahan. Selain itu, batu granit merupakan
jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras
dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi.
I 2. Identifikasi dan genesa batu granit
Batu granit memiliki warna yang terang,
bertekstur kasar dengan susunan mineral acak. Granit memiliki kilau yang bagus
dan tahan cuaca serta hujan asam. Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik,
igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat,
dan banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi bangunan. Kepadatan
rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80.
Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada
benua, ketika kerak bumi telah mengalami pengikisan yang besar.Granit mengalami
proses pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah,
untuk membentuk butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukurannya kurang
dari 100 km2 disebut dengan galang dan yang lebih besar disebut
batolit.Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang
mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi
daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar
pada permukaan bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan
batuan benua yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan
penambahan volatil (air atau karbon dioksida atau keduanya).
Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar
uranium dan potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan
radiokatif. Proses lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan magma
basaltik naik di bawah benua. Selain panas, karbon dioksida ini melepaskan
magma dan air yang membantu semua jenis batuan meleleh pada suhu lebih
rendah. Diperkirakan bahwa sejumlah besar magma basaltik dapat menempel ke
bagian bawah sebuah benua dalam proses yang disebut underplating. Dengan
pelepasan panas dan cairan yang lambat, sejumlah besar kerak benua bisa berubah
menjadi granit pada waktu bersamaan.
Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu :
- Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.
- Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis mineral lain di dalamnya.
- Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak butiran pada batu granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya. Batuan dengan komposisi yang sama seperti granit bisa terbentuk melalui proses metamorfisme batuan sedimen yang lama. Akan tetapi, jenis batuan ini memiliki corak yang kuat dan biasanya disebut dengan granit gneiss.
3. Struktur mineral
Granit yang murni hanya salah satu jenis
granitoid. Sebuah granitoid mengandung 20-60 % kuarsa dan kandungan feldspar.
Granit adalah batuan yang kuat karena memiliki butiran mineral yang terbentuk
selama periode proses pendinginan yang sangat lambat. Penambahan kuarsa dan
feldspar menunjukkan kekuatan granit lebih kuat dibandingkan baja. Karena
kekuatannya tersebut, granit banyak dipakai untuk bangunan dan benda hiasan
seperti batu nisan.Kuarsa dan Feldspar umumnya memberikan granit bercahaya
terang, dari warna merah muda sampai warna putih. Warna dasar tersebut
disisipkan oleh mineral-mineral pengaya lainnya yang warnanya lebih
tua. Mineral pelengkap yang paling umum adalah mika biotit hitam dan
hornblenda amfibol hitam.Granit merupakan batuan beku dalam bertekstur
holokristalin, feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa
10-4- %, felsparkalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35%, mineral mafis
(biotit, hornblenda) 35-10 %.Batuan leleran dari granit adalah Riolit. Secara
fisik riolit berbutirhalus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin,
afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk
sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentuk retas, sill, dan aliran.
Berwarna abu-abu kemerahan hingga kehijauan, berbutir kasar dengan komposisi
mineral feldspar, kuarsa, hornblende dan biotit.
Baca juga:
6. Batubara
No comments:
Post a Comment